Profile Desa

1.  Kondisi Umum Wilayah

Nama Desa              :  Talaga

Kecamatan              :  Cikupa

Kabupaten               :  Tangerang

Provinsi                     :  Banten

Alamat Kantor Desa  :  Jl.Taman CiTalaga, No.1, Desa Talaga, Kec, Cikupa

                                   Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

2.  Geografis Wilayah

            Desa Talaga berada disebelah barat pusat kota Kecamatan Cikupa dengan luas wilayah 246.96 ha, yang terdiri dari  6 Pedusunan (bias disebut juga RW)., Pedusunan ini dipimpin Kadus atau Kepala Dusun (tetapi dalam kesehariannya disebut Jaro ),  dari 6 kejaroan atau RW itu  terdiri dari  : RW 01 (3 RT), RW 02 (4 RT), RW 03 (5 RT), RW 04 (3 RT),  RW05  (4 RT) dan RW 06 (4 RT).

              Secara Administratif wilayah Desa Talaga masuk kedalam Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Secara Topografi wilayah desa Talaga membentang datar dengan ketinggian ± 13 m dari permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 2500 mm pertahun dan dengan suhu rata-rata harian 30-33 OC. Desa Talaga terdiri dari daerah permukiman padat penduduk, dikelilingi kawasan industri dan Pergudangan, beberapa Perumahan dan sedikit wilayah pertanian. 

   Jarak desa Talaga berdekatan dengan kecamatan Cikupa sekitar 1.7 KM yang dilintasi oleh jalan raya Serang dan berbatasan dengan wilayah-wilayah sebagai berikut  :

·                       -     Sebelah utara berbatasan dengan Desa Wanakerta

·                       -    Sebelah timur berbatasan dengan Desa Pasir  Gadung dan Desa Telagasari

·                 -   Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukanegara dan Desa Bojong

·                       -    Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukamulya dan Desa Cikupa

 

3.  Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Talaga pada tahun 2015  adalah 14.092 jiwa. Jumlah penduduk perempuan hampir berimbang  dibandingkan dengan penduduk laki – laki. Jumlah penduduk laki laki yaitu 6.477  jiwa sedangkan perempuan yaitu 7.615  jiwa.

Jumlah penduduk terbesar berada di RW 03, yaitu sebesar 3,625 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang paling kecil berada di RW 04 yaitu sebesar  1,028 jiwa. 

4.  Perekonomian

Pada awalnya sektor ekonomi primer yang ada di Desa Talaga adalah pertanian rakyat dengan komoditas pisang, singkong, sawo, mangga dan rambutan. Namun seiring bertambahnya waktu dan hadirnya Kawasan Industri maka sektor pertanian sudah ditinggalkan yang berkembangan adalah perdagangan dan jasa dalam bentuk rumah kontrakan dan warung.                                

Sektor ekonomi sekunder yang berkembang di Desa Talaga adalah industri kecil dan sebagian besar industri rumah tangga yang memanfaatkan limbah limbah industry.                                   

Sektor perdagangan dan jasa berkembang di sepanjang jalan utama dan warung-warung tersebar  diantara permukiman. Selain warung-warung penyedia kebutuhan baik sandang maupun pangan, berkembang pula kegiatan informal, pedagang kaki lima yang berada di sepanjang jalan utama, terdapat pula tempat  perbelanjaan yaitu Alfamart

       Kegiatan jasa yang berkembang adalah laundry, warnet, rental playstation, salon dan rias pengantin, bengkel dan lain-lain. Tidak terdapat kegiatan perbankan di desa ini. Tetapi mesin ATM tersedia di pusat pertokoan.  


 Peluang dan Potensi existing
 Desa Talaga terdiri dari daerah permukiman padat penduduk, dikelilingi kawasan industri, dan sedikit wilayah pertanian. untuk itu terdapat peluang akibat Desa Talaga terjepit kawasan Industri, yaitu :

• Tumbuhnya “Industri Turunan” Di Desa Talaga Akibat  Multiplier Effect
• Rumah Kontrakan Untuk Karyawan
• Warung Makan Dan Jajanan (Kuliner)
• Sarana Transportasi Umum (Angkot Dan Ojek)
• Sarana Olah Raga
• Jasa Keamanan
• Pembuangan Sampah Dan Limbah Industri
• Tersedianya Lahan Tidur Yang Belum Dikelola Pengembang Kawasan

dan timbul beberapa testimoni yaitu :

Desa Talaga dan Warganya “TERJEPIT”  di Lingkungan Kawasan Industri

• Apakah  Memberi Dampak  Tumbuhnya INDUSTRI KECIL di  Desa Talaga ???
• Apakah Masyarakatnya Berniat Menjadi REKANAN INDUSTRIAWAN  Bukan Hanya  Sebagai KARYAWAN Yang Tidak Sepenuhnya  Terserap Karena Alasan Keterbatasan Lowongan Dan Kualitas SDM
• Apakah Masyarakat  Berminat MENJADI INDUSTRIAWAN Dengan MODAL Potensi di Kawasan Industri